neee.. maap lama updetnyaaaa -3-
karena kemaren nginep di rumah temen jadi ga sempet updet ni cerita. hehehe.. kalo gitu.. happy reading!
karena kemaren nginep di rumah temen jadi ga sempet updet ni cerita. hehehe.. kalo gitu.. happy reading!
***
“Ugh..
ini dimana?” desah Leny. Leny celingak-celinguk ke segala arah. Mereka berada
di hamparan tanah kosong, tak ada apa-apa. Benar-benar tidak ada apa-apa. Tak
ada pohon, rumah, manusia, bahkan semut saja tidak ada. Leny bergeser sedikit
dari tempat duduknya. Ketika tangannya bergeser sedikit ke belakang, ia
menabrak sesuatu. Leny langsung melihat ke belakang. Di sana ada Ryu yang
tergeletak dan tidak bergerak. “Ryu?” Leny mencoba membangun Ryu dengan memukul
pipinya. “Hey Ryu! Bangun!!” Leny semakin keras memukul pipi Ryu. Namun Ryu
masih tidak bergeming. “Ryu! Banguuuunn!!” Leny menggoncang-goncang tubuh Ryu. Ya ampun jangan-jangan.. “Ryuuu!!
Ryuuuuu!! Jangan Tinggalin aku sendiri! Ryuuuuuuuu!! Huhuhu” Leny memeluk Ryu
dan menangis kencang.
“Hooii
begoo.. aku nggak apa-apa. Bajuku basah ni kalo kau nggak berhenti nangis!!”
“R..
Ryu?” Leny langsung melepas pelukannya. Sontak wajahnya memerah. “Untunglah kau
sadar” kata Leny sambil menghapus air matanya.
“Kenapa?
Kau takut kehilanganku yaa?” Ryu mulai menggoda.
“Nggak!!
Kalo kau mati di sini. Bagaimana nasib ku?? Dasar bodoh! Masa aku harus sendiri
di sini? Mana aku nggak tau lagi ini dimana!!” jawab Leny langsung.
“Ugh..”
Ryu bangkit sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing. Tiba-tiba..
“Hei
kalian!” seru seseorang dari belakang. Serentak Leny dan Ryu menghadap
kebelakang. Betapa terkejutnya mereka melihat seekor kucing berwarna abu-abu
dengan payung kecil di kepalanya, memegang sebuah kuas yang besarnya hampir
sama dengan tubuhnya. Yang membuat mereka terkejut adalah… Kucing itu TERBANG!
“Kyaaaaaa!!”
jerit Leny. Ryu langsung maju ke depan Leny dan melindunginya.
“Tidak
sopan, neko!” gerutu si kucing aneh.
“Kau..
kau siapa?!” tanya Ryu.
“Harusnya
aku yang bertanya begitu, neko. Kalian ini siapa, neko?” tanyanya balik.
“Ka..
kami.. kami..”
“aaaahhh..
Sudahlah, neko. Aku sudah tahu kalian pasti dari dunia nyata, neko.”
“Maksudmu,
ini tidak nyata?!” Leny mulai berani membuka suara.
“Aduh..
bagaimana ya, neko? Kalian masuk ke dunia game!” jelas kucing aneh itu singkat, padat, tapi masih penuh tanda tanya.
“Sebelumnya, perkenalkan, namaku Neko. Aku kucing yang diciptakan untuk memandu
permainan ini. Sebenarnya kalau kalian tidak masuk kemari, kalian akan
melihatku diawal permainan. Haaahh.. ini pasti ulah Donkeke. pantas aku merasa
ada yang aneh beberapa hari ini, neko” Neko mengomel sendiri “ngomong-ngomong
nama kalian siapa, neko? Bagaimana kalian bisa kemari, neko?”
“Kami
nggak tau. Awalnya kami cuma ingin main game sama-sama. Tiba-tiba… ada cahaya
yang keluar dari dalam ponsel, begitu tersadar kami sudah sampai di sini.
Tapi.. siapa itu Donkeke?”
“Sudah
kuduga. Donkeke adalah murid perancang game ini, neko. Kami memanggilnya
Master. Donkeke merupakan murid kesayangan Master, neko. Ia sangat pintar dan
hebat dalam merancang dan membuat berbagai game. Ia juga sering diajak Master
untuk bekerja sama membuat berbagai game untuk perusahaan penting, neko. Namun
ntah kenapa.. lama kelamaan Donkeke berubah. Ia lebih banyak menyendiri di
laboratorium tempat membuat program. Hingga suatu hari ia membuat sebuah game,
neko. Sebuah game petualangan sederhana, neko. Awalnya tidak ada yang
mencurigainya. Hingga suatu saat..” ucapan Neko terhenti sejenak, “seorang anak
yang memainkan game itu masuk ke.dalam permainan, neko.”
“Seperti
kami? Bagaimana caranya?” tanya Ryu penasaran.
“Ntahlah,
neko. Aku juga kurang tahu.”
“Lalu
bagaimana nasib anak itu?” kali ini Leny yang bertanya.
“Dia
berhasil kembali berkat usaha Master, neko. Namun anak itu sangat shock. Butuh
waktu 2 bulan, neko, untuk mengembalikan anak itu ceria kembali. Master sangat
marah, neko! Saat itu mereka sedang merancang game Time Machine ini. Master
mengurung Donkeke ke dalam game ini, neko, sebagai perlajaran untuknya yang
telah membahayakan nyawa anak-anak, neko.”
“Lalu
bagaimana kami bisa masuk?” tanya Ryu.
“Donkeke
pasti yang menarik kalian masuk, neko. Ia marah telah dikurung di sini, neko.
Aku tidak tahu bagaimana ia membuatnya.”
“Lalu
bagaimana nasib kami? Apa kami akan terjebak di sini selamanya?” tanya Leny.
“Aku
juga tidak tahu, neko. Dalam permainan ini, kalian akan bertemu dengan Donkeke
di final game. Dia adalah bos atau musuh terbesar dalam game ini, neko” jelas
Neko “menurutku, kalian harus memainkan game ini, dan bertemu Donkeke di final
game, neko. Dengan begitu kalian dapat kembali ke dunia kalian, neko.”
Mereka
berdua terdiam. Sama-sama berpikir apa yang harus mereka lakukan. Tiba-tiba,
langit di dalam game menjadi gelap. Awan gelap bak kapas berwarna abu-abu gelap menutupi langit. Udara menjadi
dingin dan dinginnya terasa sangat menusuk. Tubuh Leny gemetar ketakutan.
Tiba-tiba terdengar suara tertawa ntah dari mana asalnya. “Huahahaha..
akhirnya! Akhirnya kalian datang juga! Huahahaha..”
“Siapa
itu?!!” seru Ryu sambil mencari-cari sumber suara.
“I..
ini suara DONKEKE!!” jerit Neko.
“Ternyata
kau, kucing aneh! Tapi sudahlah, aku tidak punya urusan denganmu. Kalian!
Manusia dari dunia nyata, selamat datang di duniaku! Kalian akan terjebak di
sini sama sepertiku! Hahaha..”
Tubuh
Leny bergemetar semakin menjadi-jadi. Air matanya mulai mengalir di pipi. Melihat
itu, Ryu langsung memegang tangan Leny. “Hey kau! Kembalikan kami ke dunia
kami!!” bentak Ryu.
“Hahaaaa..
kau pikir aku mau? Tidak akan!! Huahahaha”
“Ka..
kau!! Jika aku berhasil mengalahkanmu dan memenangkan game ini, kau harus
mengembalikan kami ke dunia nyata! Bagaimana? Kau berani bertaruh?”
“Huahaha
bocah sombong! Baiklah. Aku terima tantanganmu. Aku tunggu kau di level akhir.
Hahaha… tapi sebagai gantinya, jika kalian kalah… kalian tidak akan pernah lagi
melihat teman-teman dan keluarga kalian! Fufufu.” Donkeke tertawa sombong.
“Sebelumnya aku peringatkan kepada kalian. Berhati-hatilah kalau kalian tidak
ingin mengubah sejarah. Huahahahaha…”
“HEI!
TUNGGU!!” jerit Ryu. Wuuussshhh.. tiba-tiba angin bertiup kencang. “Ugh..” Ryu
dan Leny kesulitan menahan angin. Neko bahkan sampai terbang tak tentu arah.
Hingga beberapa detik kemudian angin mereda. Awan hitam pun mulai menghilang
dan berganti dengan cahaya matahari yang menyilaukan.
“Ta..
tadi dia bilang apa? Berhati-hatilah kalo nggak ingin merubah sejarah? I.. itu
artinyaa…” Leny berkata terputus-putus karena tubuhnya masih bergetar
ketakutan.
“Artinya
kita tidak sedang bermain game biasa!” jawab Ryu tegas.
“Ba..
bagaimana ini Ryu?” tanya Leny.
“SIAL!
Ugh..” Ryu mengacak-acak rambutnya. “Kita tetap harus memainkan game ini dan
mengalahkannya, Len! Kalo nggak, kita nggak bisa pulang dan akan di sini
selamanya!” jawab Ryu.
“Tapi
aku.. aku takut..”
“Tenang saja.. kan ada aku!” Ryu memukul
dadanya sombong
“Sudahlah tenang saja. Yang penting kita
kembali ke dunia kita. Dan aku berjanji akan membawamu kembali!” Ryu tersenyum
nyengir sambil mengacak-acak rambut Leny. Mendengar perkataan Ryu, senyum Ryu,
sontak wajah Leny memerah. Ya ampun,
kenapa mukaku jadi panas. Ada apa ini?, pikir Leny.
“Neko,
tolong jelaskan peraturan game ini!” seru Ryu
“Kalau
sudah seperti ini aku tidak tahu, neko! Kalau dalam permainan biasa, kalian
harus memecahkan permasalahan yang ada di setiap waktu dan tempat yang akan
kalian datangi, neko.”
“Humm.. apa kami nggak mendapatkan kemampuan
atau kekuatan tersendiri? Bagaimana kami bisa mengalahkan lawan kalau kami
tidak punya kekuatan?” tanya Ryu.
“Hey,
Ryu! Ini bukan game pertarungan!” Leny memukul pundak Ryu. “Kau terlalu banyak
main game pertarungan dan petualangan sih. Hahaha” Leny mulai ceria. Dia juga
sudah tidak gemetar lagi.
Melihat
Leny yang sudah bisa tertawa, Ryu tersenyum, “Hehehe.. mana tau gitu”
“Aku
tidak tahu kalau sudah begini , neko” jawab Neko sedih. Ia merasa bersalah
karena tidak tahu apa-apa sejak Donkeke mengubah sistem permainannya. “Aku
hanya tahu peraturan game yang biasa, neko, hiks.”
“Tak apa Neko! Yang penting kami bisa pulang.”
Jawab Leny
“Nah,
kalian siap? Ayo kita mulai permainan ini, neko.” Nekopun menggoyangkan
kuasnya. Tiba-tiba… muncul sebuah pintu yang mengeluarkan cahaya yang
menyilaukan (tapi bukan pintu kemana saja).
“Ugh.. lagi-lagi cahaya!” kata Ryu kesal.
Sepertinya ia jadi membenci cahaya yang menyilaukan sejak tragedi pertama. Leny
memegang lengan Ryu dengan kuat. “Tenang saja. Kita pasti bisa kembali” kata
Ryu ntah kenapa membuat hati Leny lebih tenang. “AYOOOO!!!!” seru mereka.
***
ahh.. sedikir mau cerita mengenai dibalik layar Time Machine ini..u.u
aku bingung mau biki nama musuhnya siapa >__<
bagi kalian yang pernah nonton anime yang ada di space toon (aku sendiri lupa judulnya) tentang masak-masak gitu deh.. yang masakannya di masukin ke card trus bisa berubah memiliki wujud trus bertarung sama musuh. yang ituuu..
aku yakin.. kalian pasti ketawa liat nama "donkeke". hehehe.. aku udah berpikir keras untuk nama musuh besarnya..
ini nih yang terjadi waktu mikir nama musuh,
aku bingung mau biki nama musuhnya siapa >__<
bagi kalian yang pernah nonton anime yang ada di space toon (aku sendiri lupa judulnya) tentang masak-masak gitu deh.. yang masakannya di masukin ke card trus bisa berubah memiliki wujud trus bertarung sama musuh. yang ituuu..
aku yakin.. kalian pasti ketawa liat nama "donkeke". hehehe.. aku udah berpikir keras untuk nama musuh besarnya..
ini nih yang terjadi waktu mikir nama musuh,
aku duduk di depan laptop dan terdiam ketika bagian "ka.. kaa.. apa yaaa?? karasuma? eh! itu kan kamichama karin!! aaahh.. apalagi ya? rii.. rii.. ti apaan! (-_-)" terdiam lama ._.
"eh.. Donkeke?"o.o ntah kenapaaa.. setelah nama Donkeke aku nggak kepikiran lagi nama yang lain.
Daaaannn.. jadi deh nama make nama Donkeke -__-
sekian ksruh di balik layar Time Machine. ikuti terus ceritanya yaaa :D
"eh.. Donkeke?"o.o ntah kenapaaa.. setelah nama Donkeke aku nggak kepikiran lagi nama yang lain.
Daaaannn.. jadi deh nama make nama Donkeke -__-
sekian ksruh di balik layar Time Machine. ikuti terus ceritanya yaaa :D
cara baca 'donkeke' itu gimana? e nya orang batak apa e nya yang satu lagi -_- aku ga tau bacanya T_T
BalasHapusnyahahaha bacanya gini, don-ke-ke. 'e' nyak kayak orang batak. wahahaha..sumpah aku ketawak pas baca komen kau mad XD
Hapus