Minggu, 02 Juni 2013

Egois? Mungkin

kegelapan malam menemaniku yang sedang bingung. Bingung dengan perasaanku, bingung dengan diriku sendiri. Ntah kenapa di dalam hatiku saat ini seperti ada perang antara dua kubu yang tak akan berakhir jika salah satu diantaranya tidak mengalah. Kembali kutatapi ponselku yang diam tak bergeming, membisu. Ia tak tahu bahwa sang pemiliknya menunggu ia bergetar walau hanya sekali. Kubuka file-file yang tersimpan di dalamnya. Menatapi berbagai macam foto yang menjadi bukti nyata atas segala hal yang pernah dilakukan. 

Tanganku terhenti ketika ponselku menunjukkan foto dia. Sebuah foto yang mampu memaksaku untuk mengingat semua kenangan-kenangan bersamanya. Ntah sejak kapan jarak ini tercipta. Sebuah jurang yang takkan pernah mampu aku lalui. Apakah ini hanya persaanku saja atau memang ini semua benar adanya?


hingga hari itu tiba. Hari yang selama ini aku takutkan namun itu jugalah yang menjelaskan semuanya. Menjawab semua pertanyaan yang ada. Kau telah dimiliki orang lain. Bukan aku ingin memilikimu. Bukan aku menginginkan 'hubungan' itu. Tidak! Aku tidak mau! Aku telah berjanji pada diriku sendiri tidak akan terjerumus ke lubang yang sama. Karena aku yakin akan ada waktunya 'nanti'. 

Lalu, bukankah tak ada yang perlu ditakutkan? Kenapa harus takut? Ya, aku takut, Aku takut dengan adanya hubungan kau dengannya, membuat persahabatan kita merenggang. Membuat kau menjauh dariku. Seperti yang terjadi saat ini. Seolah-seolah kita tidak pernah akrab sebelumnya.

Aku ingin kita kembali seperti dulu. Saling bertukar cerita apapun itu. Aku tidak memintamu memutuskan hubunganmu dengannya. Tidak. Hanya saja, aku tidak suka ada jarak seperti ini. Melihat kau dengannya, aku seperti tidak mengenalimu. Kau jadi seperti orang lain. Berubah. Aku tahu, everybody will change. Tapi tetap saja rasanya menyesakkan. Kesal, sedih semua bergabung menjadi satu membuatku semakin sulit mengartikan perasaanku. Jujur saja melihat kau dengannya membuatku merasakan sesuatu yang aneh. Rasanya seperti.. seperti.. Aagghh.. sudahlah lupakan masalah itu! Hah.. betapa labilnya diriku :D

Sulitkah untuk kembali akrab seperti dulu? Menutup jurang yang telah menjadi jarak antara kita. Egoiskah permintaanku?

kulirik jam yang tepampang nyata di layar ponselku. Sudah pukul 12 malam. Mungkin lebih baik aku tidur, melupakan sejenak semua kegundahan dan kegelisahan ini. Membiarkan mata dan pikiranku yang sejak tadi sudah meronta-ronta minta diistirahatkan dari pekerjaan mereka.

2 komentar:

  1. coba tanyakan kepada 'dia' cha, lebih memilih mu atau pilih yang baru? :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha itu keliatan kayak aku ngarepin dia tau mad. tp aku juga nggak mau dia jd jauh gini ._.
      aduuhh bingung >_<

      Hapus